LisLusTya
Rabu
pagi yang mendung
Langit
abu-abu, hujan deras
Hujan
memang rajin datang akhir akhir ini
Lebih
rajin daripada orang yang masuk kerja pertama kali
Tanah
menjadi becek, tak hanya lembab
Membuatmu
lebih suka berdiam di kamar, di kasur
Dengan
pensil asir dan penghapus, beberapa buku baru, musik, sebuah gitar
warna hijau pekat, dan kopi panas
Akh
banyak orang melakukan itu
Seperti
saat ada tren kaus kaki bola baru
Kamu
juga ikut-ikutan mengantri untuk membelinya
Kamu
mau berlari tidak?
Bukan,
bukan seperti adegan sinetron saat pacaran, lalu lari-larian dibawah
hujan
Kamu
masih inget incredible place yang aku ceritakan kemarin, kan?
Mari
berlari kesana
Tempat
rahasia kita itu kemarin ramai sekali
Nampaknya
beberapa orang sudah tau dimana surga kecil itu terletak
Menyebalkan
memang
Tapi
jangan cemberut, nanti wajahmu nggak ada bedanya sama langit yang
abu-abu itu
Hm,
mari liat keriuhan disana
Oh
ya, semacam ada beberapa tenda ditamannya, ada karangan bunga besar
yang berucapkan selamat, tapi entah selamat apa, dan selamat untuk
siapa
Kemarin
aku hanya jadi pengintip kecil, jadi semuanya samar-samar
Aku
paham, kamu tak mau lari terburu buru
Walau
hujan bertambah deras sekalipun
Tapi
jangan lupa tersenyum saat lari, siapa tahu langit abu akan iri
dengan senyuman kita
Perjalanan
yang jauh, ditambah lari yang tak terburu buru, bisa dipastikan kita
akan sampai disana malam hari
Tapi
tak apa, malah bagus, kan?
Langit
abu abu bisa lenyap, berganti hitam
Tak
usah khawatir
Kita
akan nunggu langit hitam semalaman sampai ia larut dan memudar
Iya
semalaman :p
Jangan
kaget, aku yakin hujan tak akan datang terlalu pagi keesokan harinya
Ia
akan membiarkan kita menjadi sepasang sun catcher yang hangat :)
No comments:
Post a Comment