tweeter : @lislustya // facebook : Rahayu Sulistyawati // Skype : tya.dekorasia

Saturday, October 26, 2013

Jagongan Wagen (JW) – keNYANG mingKEM

Jagongan Wagen, acara rutin yang digelar oleh Padepokan Seni Bagong Kusudiardja setiap malem minggu terakhir setiap bulannya. Acarany berbeda-beda dan pasti seru-seru. Ada musik, tari, teater, pameran dll. 
Waktu itu, Sabtu 31 Agustus 2013. Uh, tak terasa sudah sekitaran dua bulan yang lalu. Time flies. Dya think so?
Pertunjukan seni malem itu berjudul “keNYANG mingKEM”, mengangkat dan meninggikan suara mulut ( swara cangkem). Para seniman di episode itu menghadirkan kekuatan seni dengan mengolah kekuatan “cangkem”nya. Mereka mengolah A I U E O dengan gaya masing masing yang menciptakan imajinasi yang berbeda-beda saat kita mendengarnya. Ada lucu, sedih, cinta-cintanya. Didukung dengan tata lampu yang keren, penonton yang banyak, teh anget yang gratis :p 

Wanna share some picts below:

Yang ini kece, baju-bajunya dari plastic bubble gitu, uhh so creative they were 

 

Oh ya, aku nonton bareng temen-temen. Waktu itu, di PSBK lantai atas sedang ada pameran. Kita lihat dan mejeng-mejeng disana hehhehee.....
Mejeng :p


Hi Lotus, what are you playing?

Mbak Puana, what are you playing?

Nah, sekarang udah hari Sabtu, ntar malem minggu terakhir di bulan Oktober ini. Kalo mau nonton JW bisa klik link berikut untuk infonya.

http://www.per4an.com/content/2483/jagongan-wagen-edisi-oktober-2013-gerak-gerik-garis/

Unfortunately, I could see since I’d like going home. Mmm, would you see with me next month then?:D

Friday, October 25, 2013

Sometimes, Kosan itu semacam Bandara

Time DOES Flies
Ternyata aku udah 3 taon kerja di Jogja, uh,,,I neva think before, selama aku kerja, ini yang terlama.
Selama 3 taon udah 3 kali ganti kosan. Pertama dulu, awal-awal, kosan dicariin sama kantor, dibayarin kantor, letaknya di Desa Wisata Kasongan. I was amazed, all the people in the tourism village did handicraft made of any materials. Mereka super kreatif. Someday, if you go to Jogja, I highly recommend you to come to Kasongan. Bisa nyari handicraft apa aja, mulae dari harga 1000 (ya 1000!), sampe jutaan.
Kosan yang murah dan sederhana. Bandara yang nyaman, kecil, pun tidak ramai. Hanya 3 kamar yang disewakan disitu. Waktu itu aku tinggal bersama keluarga Ibu Kos. Hmm, they were like my new family.
Bandara, tempat untuk transit. Ada yang sebulan, 3 bulan, 6 bulan lebih lama karena mungkin pesawatnya delay. Aku termasuk lama transit disitu, mungkin sekitar 8 bulanan. Entah waktu itu, aku nunggu pesawat yang mana. Tak banyak waktu untuk mengenal mereka. Kenalan dengan berbagai orang, temenan, sesaat.  Memutuskan keluar dari situ, karena pengen nyoba bandara lain. As you could imagine, Jakarta airport is different from Papua airport.  Seperti itu.
I then moved to the second airport. Bandara yang dekeeet banget sama kantor. Jalan kaki palingan Cuma lima sepuluh menit.  Bandara yang totally different dengan sebelumnya. Disitu ada sekitar 25 kamar yang disewakan. Bandara yang lebih luas, rame, fasilitas lengkap, and not too expensive. What do you think? Perfect? Superb perfect? Hmmm, NO for me. Hanya bertahan sebulan di bandara itu. Ada banyak alasan ketika yang keliatannya perfect itu terasa sangat tidak nyaman. Aturan yang banyak, Jam malam, Penjaga-penjaga yang aneh, and so on and so on. Something I really like from the airport is, aku masi keep in touch dengan beberapa orang yang dulu pernah transit disitu. Sekarang, mereka juga sudah menemukan bandara yang baru, yang dirasa nyaman, walaupun kelihatannya tidak se perfect bandara sebelumnya.
Sekarang aku sedang sangat menikmati transit di bandara yang ketiga. Letaknya cukup strategis, dekat kemana saja. Ke kantor, ke terminal jika akan mudik, ke sanggar jika ada latihan nari, ke keraton, alun-alun, taman sari dll jika akan refreshing, ke minimarket jika akan belanja kebutuhan sehari-hari. Oh ya, harganya 2 kali lipat lebih dari harga sewa bandara pertama. Ada 5 kamar yang disewakan. Fasilitas yang lumayan, lengkap, bersih, tidak banyak aturan, dan ibu kos yang helpful.
Beberapa bulan yang lalu, hmmm, mungkin dua bulanan yang lalu, ada seseorang yang sebulanan transit di sebelah kamarku. Namanya Mbak Puana. Orang Makassar dan mau nerusin S2 di UGM. She was kind, cheerful, humble, so thin, and a good friend to talk to. We talked very well. Kami bercerita tentang apa saja. Musik, film, hobby, pengalaman, kota tinggal masing-masing, penulis favorit, cita-cita. Kita pergi nonton acara seni, hang out ke tempat-tempat wisata di Jogja, dia pernah nginep di rumahku boyolali, and wow, we did it only around a month. I like the way how Makassar people talk. Selalu ceria, dengan nada yang besar, semacam penuh kebahagiaan hahhahha... yea, she said, she liked writing also, someday I should read it.
On last Monday, i got texts from her. She asked me about how I’m doing, and also about Jogja. Ya, she misses this exotic Jogja a lot. Sayangnya dia nggak lolos ujian masuk S2 UGM. It means kami tidak akan bertemu dalam jangka waktu yang dekat. Oh ya, something I like to re read her last text is, she invited me to look around Makassar. Hehhehe, someday, hope I got the chance, and could come to her house also. 
Bandara –Bandara-Bandara
Pertemuan – perpisahan- pertemuan – perpisahan
Hello – bye – hello - bye
Tempat transit yang memberi banyak pengalaman hidup. Tempat yang mengajari bahwa nggak selamanya yang kelihatannya sempurna itu nyaman. Nggak selamanya teman yang kenal lebih lama, masi inget pas udah lama nggak ketemu. Bisa jadi temen yang baru kenal sebentar malah lebih akrab seperti yang aku alami, hehehhee..
Anyways, kamu pernah tinggal di bandara?