tweeter : @lislustya // facebook : Rahayu Sulistyawati // Skype : tya.dekorasia

Tuesday, January 21, 2014

Huruf “K” dan Tahun Baru

LisLusTya
Happy New Year. There’re two meanings to me.
First, happy New Year 2014. Yeay, everybody celebrates it. They make wishes called “resolusi”. Seperti kebanyakan orang aku juga pernah buat resolusi resolusian itu si hehhe…tapi kalo udah nemu New Year berikutnya, aku lupa resolusiku kemarin apaan -__- tercapai atau tidak. Kalo tidak apakah solusinya? Kalo tercapai apakah hasilnya =))
New Year Eve. Biasanya sayang dilewatkan kalo cuma melakukan hal yang biasa biasa saja. Sebenernya menurutku nggak ada hubungannya si ya, malam tahun baru sama having some fun in somewhere. Ditinggal tidur manis di rumah jugak tahunnya bakalan berganti hihiihii…
But if we have chances to do it, why not?
Tahun baru 2013 lalu ada potluck party sama Tania dan temen temennya. Berakir dengan tidak yahut menurutku karena si Tania naninaninu =))
Tahun baru 2012 lalu kalo nggak salah aku abisin di Jogja sama Mimi. Nothing special. Hanya nyari makan malam lalu kenyang lalu tidur :/
Tahun baru 2014, I did different thing from previous ones. Yayy, I had a chance to go to Makassar. Kapan pertama kali kamu denger kata “Makassar”? kalo aku waktu SD. Biasanya dipelajaran IPS, saat belajar peta, dan paling diingat karena bentuknya seperti huruf K.
Hahhha, apalah arti kata “Makassar” buat bocah SD. Dimana itu, ada apa disana, kayak apa disana. Yang ada dalam bayangan hanya Makassar itu jauh. Dipelajarin, diingat serta merta biar dapet nilai bagus di sekolah.
Then I realized, one of my grand fathers lives there. I don’t exactly where he is. Something I know, he’s in Makassar. One of my Mom’s younger brothers goes there, lives there, studies there. (berapa banyak kata there dalam kalimat tersebut?#halah).
Dengan persiapan itinerary, akirnya tanggal 31 Des 2013 aku berangkat. Flight waktu itu jam 15.45 pm, dan diperkirakan sampai Makassar jam eneman sore. After landing, I was picked up by Aunty Amma. Whaaa, she’s so cute with her maroon veil. Actually I’d be picked up by my friend, but I met my aunty first.
My Aunty took me to a food stall named Radja Boga. Ada banyak makanan si mulae dari chinese food, nasi goreng, steak, dan salah satu makanan khas Makassar yaitu Mie Titi. Tolong jangan di tambah huruf “t” lagi dibelakangnya “/
Tante Amma, aku, dan temenku Mbak Puana makan bersama disana. Tempatnya lumayan luas dan bersih. Aku sempet nyicipin Mie Titi yang dipesen Mbak Puana, mmm, anu, rasanya Mie Titi itu kakak adekan sama Mie Ongklok yang di Wonosobo. Mirip gitu. Cuman Mie Titi ada irisan baksonya, dan rasa Mienya agak kremes kremes. Bayangin aja sendiri :s . Abis makan berpisah sama Aunty, karena keesokan harinya dia ada flight ke Manado. Daddadadaddaa Aunty, see you someday thanks for treating me *peluk*
Aku dan Mbak Puana menuju rumahnya. Mbak Puana ini dulu ngekos di Jogja, satu kosan gitu sama aku, cuman sekarang udah balik ke Makassar dan kuliah disana. Setelah silaturahmi sama ibunya, aku diajak dia kerumah kakaknya. Kakaknya seorang polisi, jadi tinggalnya di asrama. Whaaa, her sister and brother are so humble. Rumah kakaknya deket banget sama Pantai Losari. Kebetulan destinasi pertamaku di Makassar adl pantai itu si, hehehe, karena salah satu pusat kembang api katanya disitu.
Setelah chit chat dengan kakaknya, akirnya aku dan Mbak Puana jalan kaki ke Pantai. It took around 15 minutes. Sudah rame banget. Jam 11.00 pm sudah ada beberapa kembang api diudara. Puncaknya sekitar jam 11.50 pm– 00.30 am. I didn’t record and picture it. I just enjoyed so much. Kembang api, meletup, menyala nyala, berbentuk bunga bunga dan lainnya. Hmm, it was nice. Siapa si penemu kembang api? Kayaknya kudu masuk 7 keajaiban didunia deh #eh
Sekitar jam 01.30 am kami pulang. Uh, jalan kaki aja ikutan kena macet. Harusnya 15 menit udah nyampe waktu itu molor jadi lebih dari setengah jam an. Sampe dirumah zzZZZZZZ
Day 1 in Makassar.
Bangun pagi pagi. Di itinerary tertulis : Samalona Island, Trans Studio, dan Akarena Beach.
Yeayy, kami jalan lagi menyusuri Pantai Losari. Susananya keren. Ada Masjid Apung, sayangnya nggak bisa masuk karena masjid dikunci. Ada banyak penjual pisang epe. Karena belum sarapan akirnya aku nyobain. Pisang epe, pisang yang di geprek lalu dibuat dengan berbagai macam rasa. Ada original, coklat, keju, strawberry, etc. rasanya enak, tapi kalo kebanyakan sepertinya bikin eneg.
Lanjut ke Dermaga. Katanya Samalona Island itu skitar 45 menitan dari dermaga. Tidak banyak transportasi kesana., jadi harus carter speed boat. Kalo pikniknya berbanyak orang, bisa murah ongkos carternya. 1 boat bisa muat 7-8 orang. Sekali carter sekitar 300.000-450.000 rupiah. Nah, tinggal dibagi. Berhubung kami piknik cuma dua orang, akirnya nawar nawar dan kena 300.000. per @ jadinya 150.000. di pulau dari jam 11.00 am - 03.00 pm.
Makassar waktu itu lembab. Musim ujan dan kadang ujannya bisa sampe seharian. Harus hati-hati sebenernya kalo pergi ke pulau. Tau tau ombaknya bisa tinggi, anginnya bisa kenceng. Tapi, hari pertama di Makassar lumayan cerah, bahkan cenderung panas. Ombak jugak biasa biasa aja, nggak tinggi, angin laut semilir, dan whaaa, menyenangkan. Sekitar 45 menitan sampe di Samalona. Ke Samalona itu ngelewatin beberapa pulau juga sebenernya, seperti pulau Lae Lae dll, tapi katanya Samalona yang paling kece. Yaa, sekali ke Makassar jadinya pengen nyoba yang kece.
Pulaunya kecil, tak banyak rumah, tak ada listrik. Mungkin you just need approximately 45 minutes to look around the whole island. Air lautnya bening sampe keliatan karangnya. Ada beberapa spot snorkeling, but I was not interested in it. I can’t swim :/
Berpoto poto, mengelilingi pantai, ngemil dan tiduran diatas pasir putih, nemu ikan ikan mati yang hanyut ke daratan. Wah, it was enough to open 2014. Disana norak naek 100 persen. Anu, nulis nulis dipasir gitu =)) lalu di poto.
Sekitar jam 02.00 pm akirnya ujan. We stopped activities in the beach. Nyari tempat neduh, lanjut ngemil, dan sesekali liat anak anak kecil yang malah bertambah senang maen aer laut ketika ujan. You know, bocah SD yang waktu itu cuma tau huruf “K”, akirnya kesampean kesana dan tau dimana huruf “K” itu, dan tau juga ada Pulau Samalona didalam huruf “K”. I never imagined before. Never, that life leaded me to go there. Oh ya, disana aku nemu bendera merah putih ditiang yang keujanan. Masi endonesah. Asli.
Sekitar jam 03.00 pm akirnya balik ke Makassar. Nah, ada sedikit drama si. Boat aku gabung sama beberapa orang. Masi sedikit ujan, anginnya kenceng, dan gelombang lautnya bikin dagdigdug. Mbak mbak yang duduk disampingku berdoa terus, panic, dan sesekali meremas paha kiriku untuk pegangan, uh :/
Aku panic jugak si, tapi sok sok kalem. Berdoa pasti. Kalo tiba tiba boat nya miring, lalu kebalik, selesai sudah hidup ini =)) nggak pakai pelampung, nggak bisa renang. Dan aku bener bener liat air lautnya meninggi dan hampir masuk ke boat -___- it was not awesome. Perjalanan yang harusnya 45 menitan jadi sejam lebih. Sampe di Makassar masi tetep ujan. Akirnya mutusin untuk pulang. Bye Trans studio, bye Akarena beach.
Sorenya aku dianter Mbak Puana ke rumah om ku. Whaaa, just realized that their houses weren’t so far. I met my uncle and my aunty. Yeyyeyee…thanks Mbak Puana for taking me.
Abis mandi, sholat, akirnya aku dan Aunty Maya makan Coto. Coto Daeng. Udah pada taulah ya makanan asli Makassar yang satu ini kayak apa rasanya. Mirip soto tapi kuahnya dari santan. Abis makan Coto, diajakin ke Mall Panakukang. Katanya Mall terbesar di Makassar. Dan kami? Ngabisin waktu disana sampe Mall tutup, lol.
Day 2 in Makassar.
Hari kedua di Makassar sejuk. Lalu berubah jadi mendung. Berubah jadi gerimis. Dan berubah jadi ujan dibeberapa tempat. Itinerary di hari kedua adl China Town, Somba Oppu, Benteng Rotterdam. Jalan jalannya naek mobil karena ujan, thank you Pak sopir Ashad hehhee…
Dimulai dari jalanan China Town, mmmm nggak seperti China Town Singapura ya hehehhee..well, lanjut ke Somba Oppu. Ngelewatin aja tanpa turun dari mobil karena gerimis =))
Next Rotterdam. Disini nggak pakai tiket, tapi dimintain uang sumbangan seiklasnya. Jadi kalo kamu iklhasnya 10.000.000 rupiah, pasti penjaganya langsung seneng dan dipastikan bakalan nyium kamu :*
We looked around, took many pictures, dan enough. Abis itu kami makan. Diajakin makan ke warung ikan bakar. Haduww tempatnya -___- mirip yang warung Coto kemarin. Not too clean menurutku :D..dan nganu, karena lidahnya beda, rasanya jadi hambar dilidahku. Btw, Aunty Maya, thanks for treating me *peluk*. 
Lanjut ke Trans Studio. Tiket yang hari biasa Cuma 50 k berubah menjadi 200 k. masuk, look around look around, maen maen. Waktu cepet banget sore, sebelum pulang masi sempet mampir ke Mall MTC Karebosi. Beli ini, itu, anu. Kembaran rok sama Aunty Maya, dll. OMG hahhahahhaa…Sampai dirumah mandi. Mam bakso. Rasanya :o beda pokoknya -___-. Packing dan akirnya berangkat ke Air Port Sultan Hasanuddin. Thanks Om Budi, Aunty Maya, Kak Asyad for taking me :*
Sengaja milih flight paling malem dari Makassar, cause I only had slightly time there. Sengaja turun di Surabaya karena flight Makassar ke Jogja Cuma sekali sehari, dan itu siang hari. So, I didn’t like it. Landed in Surabaya around 10.00 pm. Lanjut perjalanan darat ke Jogja and arrived around at 07.00 am. Thanks God, I was saved. So, where did you spend your NYE 2014?:D

Second, Happy New Year 21 January 2014.
Well, as I said, this also means new year for me. Today is my birthday. I’m now 26 years old. I won’t make many wishes. Some wishes are already noted on my mind. Hope they’d come true. Thanks for my formidable Mom, my severe Dad for giving me birth. I love you since 1988 till forevah.... To all my friends, thanks for the wishes, hehehhe,,may God bless you all :*

Semarang and The Grey Sky

LisLusTya
Hujan Hujan Hujan
Hujan Cinta
Love Rain
Halah, hahahhah..entahlah ngomongh apah ituh *semuanya pake ‘h’*
Musim ujan memang pas nya maenan aer gitu ya, piknik di pantai, renang di water boom, mandi di aer terjun, lalu ngambang di bebanjiran Jakartah *matih*
Semarang kaline banjir.
Ada tag line kayak gitu si. Mm, anu, itu tag line atau lagu?
Well, sudah jelas seperti itu entah apa yang ada di pikiran dua orang ini. Aku dan Mimi. Ya, kemarin kami ber “One Day Trip” an ke Semarang.
Dengan berbekal hape semart yang bisa nunjukin arah arah jl di Semarang, jugak dengan bantuan Mbak Chusnu, Mbak Ayu, Mbak Elok, teman teman saya yang di Semarang, akirnya kami berdua, dengan Pak Sopir andalan, Pak No (No, bukan Yes), terdampar ditempat tempat sebagai berikut :
Berangkat dari Jogja jam 08.00 tet. Lalu menelusuri jalanan Magelang. Berenti sebentar sarapan di warung tahu kupat. Enak kok enak, tapi aku memang nggak kebiasa sarapan. Abis kenyang, lanjut lagi perjalanan. Sampe di Semarang sekitaran jam 12 an. Destinasi pertama adalah lawang sewu. Kami sengaja kesana di siang benderang, walapun langit Semarang waktu itu abu abu banget. Bukan, bukan karena kami takut. Cemen banget sama lawang aja takut. Kami nggak takut. Enggak. Tapi NGERIIII :/
Tiketnya murah meriah. 10 k aja untuk orang dewasa. Pengennya si merangkak gitu, kek bayi biar tiketnya menurun jadi 5k, tapi apa daya, baru tiarap aja udah keganjel perut -___-
Akirnya kami masuk. Beneran masuk. Lalu poto poto =)). Nggak beneran masuk ampe ke underground si hehehe..Cuma disekitaran halaman, teras, dan masuk masuk dikit. Kata temen2, lawang sewu sering untuk poto prewedding. Nganu, nggak ngeri ya kalo poto poto tjantik, pake gaun putih anggun, udah jari nunjuk langit dengan genit, muka sengaja nggak ngadep ke kamera (oke, sampe sini bisa bayangin?), lalu dibelakangnya ada anu gitu. Anu hantu misalnya. Gitu. Piye? :s
ini bukan hantu lawang sewu ya...

kira kira rambutnya sudah mirip limbat belum :/
Untuk Lawang Sewu sendiri semacam keren kok. Ancient building. Banyak lawangnya (ya, iyalahhh). Untuk lebih jelasnya tinggal search di kak gugel. Kak gugel itu baek bet.
Akirnya setelah poto-poto, dan dengerin music music di salah satu ruangannya, melihat lihat beberapa poto yang dipajang kami melanjutkan perjalanan ke Klenteng Sam Poo Kong. Langit masi konsisten dengan abu abu, tapi untungnya nggak ujan, nggak kena banjir jugak, Cuma ke gerimisan dikit. Harga tiket masuknya Cuma 3 K per orang, udah termasuk ongkos parkir mobil sepertinya. Yeayy, look around look around look around. Kurang make baju cina aja si kami. Sapatau kalo make baju cina berubah jadi cicik cicik gaul dan hitam :s

Siang semakin abu abu. Berharapnya si nggak banjir. Kalo banjir, Bu Jokowi sama Bu Ahok di mana? #halah. Semakin siang berarti waktunya lunch. Kami langsung cuss ke Kampung Laut. Whaaa, tempatnya keren. Deketan sama Pantai Marina. Tempat makan yang terapung di beberapa bagian. Bisa mancing, bisa minum kopi di Bar nya, bisa maen ayunan, bisa ngambang jugak :/
Makanan dan minumannya beragam. Kami milih menu seafood dan milkshake untuk minumnya. Setelah makanannya datang, tempat sendoknya ada tulisan kayak gini nih “Enjoi”. “pake i” hihihiihiihi… endonesah banget. Iyalah, kami kan anak endonesah, cinta endonesah *lope lope*. Walopun ada tulisan “enjoi” seems the waitress didn’t enjoy the place so much. She looked so bad mood Makan makan. Kenyang kenyang. Harganya bikin lapar lagi ~ hahahhaaa.
Abis makan agak buru buru si, soalnya mo ujan. Takut kalo gelombang aernya naik, angin kencang dan ujan deres. Katanya si nggak perlu takut :D kita itu harus bersahabat dengan alam. Kami juga bersahabat kok, akrab, tapi belum sampe pacaran, soalnya banyak perbedaan diantara kita :/
Setelah ngibrit ke mobil, akirnya kami pengen ngelanjutin ke destinasi selanjutnya, yaitu Kota Lama dan Gereja Blenduk. Sebenrnya si mau sekalian maenan ombak ke Pantai Marina. Tapi ya itu tadi, ujan. FYI, ini kali keempat atau kelima ke Semarang. Dulu pas pertama kali ke Semarang pernah di ajak temenku keliling Kota Lama. Tapi naek motor :/ so nggak bisa poto-poto. Nah, karena kemarin ujan, akirnya kami ke Toko Oen dulu. Roman romannya, Toko Oen itu Cuma ada 2 di Indonesia, di Semarang sama di Malang. Kalo kata kak gugel si keren gitu, vintage, dan yang terkenal adl ice creamnya. Kami nyobain ice cream atas rekomendadi embak waitress. Namanya Tutti Frutti Ice Cream dan lupa yang satunya :D. Rasanya so so sih, entah karena lidah saya yang kurang peka dengan rasa ice cream atau gimana. Cuman menurutku nggak beda jauh sama ice cream yang di Roemi dan Artemi Gelato Yogyakarta. Harganya so so jugak. So expensive.
Setelah nunut ngiyup disitu, kami berencana melanjutkan perjalanan ke Kota Lama. Uh, unlucky us, banjir ceu. Apa daya Cuma bisa liat Blenduk gerejanya dari kejauhan. Mo turun jugak males ntar sepatu basah kena banjir. Yasudah, akirnya melanjutkan ke destinasi yang terakir, yaitu ke Batik Jayakarta. Oh ya, tau batik Jayakarta karena pernah baca disini
Rencananya si kesitu sapatau nemu kain batik / baju yang kiyut untuk untuk next trip. Walhasil kami nggak nemu apa apa hehhehee….we’re interested in some, but so expensive. Toko tutup jam 06.00 pm. Pas kami kesana udah priper untuk digembok gerbangnya. Jadi karena takut terjadi apa apa, disekap misalnya, akirnya kami segera memutuskan untuk keluar dari toko.
Oh ya, seperti orang orang mainstream lainnya, kalo ke Semarang jangan lupa beli oleh oleh. Beli bandeng di Juwana, beli tahu bakso di Ibu Pudji, dan beli lumpia. Ada banyak makanan khas lainnya di Semarang si, maybe next I’d try those all. Would you join, then?:D or should we create another one day trip?
The grey sky turned to be black. We went back to Jogja and arrived around at 10.00 pm safely. Thanks God

Sun Catcher

LisLusTya
Rabu pagi yang mendung
Langit abu-abu, hujan deras
Hujan memang rajin datang akhir akhir ini
Lebih rajin daripada orang yang masuk kerja pertama kali
Tanah menjadi becek, tak hanya lembab
Membuatmu lebih suka berdiam di kamar, di kasur
Dengan pensil asir dan penghapus, beberapa buku baru, musik, sebuah gitar warna hijau pekat, dan kopi panas
Akh banyak orang melakukan itu
Seperti saat ada tren kaus kaki bola baru
Kamu juga ikut-ikutan mengantri untuk membelinya
Kamu mau berlari tidak?
Bukan, bukan seperti adegan sinetron saat pacaran, lalu lari-larian dibawah hujan
Kamu masih inget incredible place yang aku ceritakan kemarin, kan?
Mari berlari kesana
Tempat rahasia kita itu kemarin ramai sekali
Nampaknya beberapa orang sudah tau dimana surga kecil itu terletak
Menyebalkan memang
Tapi jangan cemberut, nanti wajahmu nggak ada bedanya sama langit yang abu-abu itu
Hm, mari liat keriuhan disana
Oh ya, semacam ada beberapa tenda ditamannya, ada karangan bunga besar yang berucapkan selamat, tapi entah selamat apa, dan selamat untuk siapa
Kemarin aku hanya jadi pengintip kecil, jadi semuanya samar-samar
Aku paham, kamu tak mau lari terburu buru
Walau hujan bertambah deras sekalipun
Tapi jangan lupa tersenyum saat lari, siapa tahu langit abu akan iri dengan senyuman kita
Perjalanan yang jauh, ditambah lari yang tak terburu buru, bisa dipastikan kita akan sampai disana malam hari
Tapi tak apa, malah bagus, kan?
Langit abu abu bisa lenyap, berganti hitam
Tak usah khawatir
Kita akan nunggu langit hitam semalaman sampai ia larut dan memudar
Iya semalaman :p
Jangan kaget, aku yakin hujan tak akan datang terlalu pagi keesokan harinya
Ia akan membiarkan kita menjadi sepasang sun catcher yang hangat :)