“Ini apa?” ucapnya sambil
mengangkat jari telunjuk.
“Oh, hoho…kena setrikaan:.
“Ha, gimana ceritanya
setrikaan bisa smpe ke dengkul?”
“Ah, bisa. Bisa. Bisa karena biar kamu bayangin gimana
posisiku saat itu sampe setrika mencium dengkulku”.
“Dasar ceroboh!”
“Hidup itu sesekali harus ceroboh, harus ada drama, biar
lebih berwarna. Dikit aja tapinya, kalo kebanyakan jadi lebae” jawabku sambil
menggeser poni kesamping kanan.
“Hidup itu sudah berwarna. Biru
langit. Hijau daun. Putih kabut. Gradasi coklat senja. Hitam putih matamu. Lengkap.
Lengkap. Lengkap” cerocosnya kek tukang somay yang jualan wedang ronde #lah.
“Mulae sekarang aku nggak mau
ceroboh!!!!” lanjutnya sambil berdiri menarik tanganku setelah dua jam duduk
bareng di pinggir rel.
This CerSing (Cerita Singkat)
was made and posted in office, 2 days before Liburan, 5 days before Lebaran.
The pict was downloaded on google. Kalo mo liat dengkul kanan saya yang kena setrikaan jugak boleh :)))