tweeter : @lislustya // facebook : Rahayu Sulistyawati // Skype : tya.dekorasia

Thursday, March 21, 2013

Badut (Part 2)

Masih tentang badut
Karena sejatinya dia tak benar-benar mati
Harapan dan segudang cita cita
Membuatnya kembali bersemangat hidup
Sombong..egois..butuh pengakuan..pemarah
Tak jarang ditujukan padanya
 
Pagi masih buta
Sepi
Dinginpun menusuk tulangnya
 
Sebuah pantai dibayangnya
Berkumpullah orang-orang saling mencintai disana
"Mereka sudah bertemu ya Allah" ucapnya
"Dan hari inipun ada dua orang lagi yang bertemu" tambahnya.
 
Mereka tersenyum
mereka bahagia
 
Bola mata si Badutpun beralih
Kali ini tirai kerang yang menggantung dipintu dilihatnya
Satu persatu tirai kerang itu rapi menggantung
Sekuat tenaga mereka bertahan selama lamanya
Dari angin
Dari tangan yang lemah lembut saat melewatinya
Dari tangan yang terburu terburu
Dari tangan orang marah yang akan menyibaknya dengan keras
Tapi tetap teguh dia berpegangan erat dengan satu paku
Satu paku masing masing yang mereka punya
 
Dan bahwasanya bahagia adalah pilihan
kebahagiaan hidup tdk bergantung kepada seseorang atau sesuatu
Diri kita sendiri yang menentukan
Apakah mau hidup bahagia
Atau bahkan terus terpuruk
Tidak bergantung kepada harta
Tidak bergantung kepada seseorang
Tapi bergantung kepadaNya
 
Sibadutpun memejamkan mata
jikalau sebentar lagi dia "bertemu" seperti mereka
Itu semua karena kemurahanNya atas kesabarannya
 
@office, July 04, 2011

No comments:

Post a Comment