Masih tentang badut
Karena
sejatinya dia tak benar-benar mati
Harapan dan segudang
cita cita
Membuatnya
kembali bersemangat hidup
Sombong..egois..butuh
pengakuan..pemarah
Tak
jarang ditujukan padanya
Pagi masih buta
Sepi
Dinginpun
menusuk tulangnya
Sebuah pantai
dibayangnya
Berkumpullah
orang-orang saling mencintai disana
"Mereka sudah
bertemu ya Allah" ucapnya
"Dan hari
inipun ada dua orang lagi yang bertemu" tambahnya.
Mereka tersenyum
mereka bahagia
Bola mata si
Badutpun beralih
Kali ini tirai
kerang yang menggantung dipintu dilihatnya
Satu persatu tirai
kerang itu rapi menggantung
Sekuat
tenaga mereka bertahan selama lamanya
Dari
angin
Dari
tangan yang lemah lembut saat melewatinya
Dari
tangan yang terburu terburu
Dari
tangan orang marah yang akan menyibaknya dengan keras
Tapi
tetap teguh dia berpegangan erat dengan satu paku
Satu
paku masing masing yang mereka punya
Dan bahwasanya
bahagia adalah pilihan
kebahagiaan hidup
tdk bergantung kepada seseorang atau sesuatu
Diri
kita sendiri yang menentukan
Apakah
mau hidup bahagia
Atau
bahkan terus terpuruk
Tidak
bergantung kepada harta
Tidak
bergantung kepada seseorang
Tapi
bergantung kepadaNya
Sibadutpun
memejamkan mata
jikalau sebentar
lagi dia "bertemu" seperti mereka
Itu
semua karena kemurahanNya atas kesabarannya
@office, July 04,
2011
No comments:
Post a Comment