Sebatang pohon cemara yang rindang
Teduh…
Sejuk…
Dua kambing merumput dibawahnya
Kambing kecil asyik menikmati rumput
hijaunya
Kambing besar sesekali melihatnya
Seolah ingin mengatakan sesuatu
Angin timur berhembus pelan
Beberapa daun cemara tumbang
Persis dibelakang cemara
Air bening sungai mengalir
Teduh…
Sejuk…
Jauh dibelakang sungai
Gunung dan langit bergradasi biru
Ya, hijau rerumputan dan rimbun daun
cemara
Air putih bening sungai
Langit dan gunung yang membiru
Padu padan lukisan alam yang luar
biasa
Mereka menyatu dengan cerianya
Sementara aku disini sendiri
Hanya alunan musik membosankan yang
selalu diputar
Hanya rasa kesejukan dan keteduhan
palsu
Kembali, aku melihat pemandangan
didepan mata
Tuhan, aku bosan disini
Ingin sekali aku kesana
Duduk dibawah pohon cemara yang
berdiri kokoh
Menikmati udara bebas
Melihat sepasang kambing yang saling
menyayangi
Tidur di lebatnya rerumputan hijau
Membasuh muka dengan air sungai
Kemudian membiarkannya bebas
mengalir lagi menuju samudra
Semua itu berasa dekat
Tapi jauh
Dekat karena jaraknya tak kurang
dari lima langkah kaki
Jauh karena semua itu hanya sebuah
lukisan
Tuesday afternoon,May 31,
2011, @office, when boredom killed me softly
No comments:
Post a Comment